Sebagai bentuk komitmennya dalam rangka memajukan kebudayaan Indonesia di tangan generasi muda, PT Bank Central Asia pada Selasa (27/10) sore kemarin, berhasil menyelenggarakan acara anugerah kompetisi film pendek untuk pertama kalinya dengan tajuk BCA Short Movie Award (Shovia) 2015. Di pagelaran perdanaya ini, Anugerah BCA Shovia 2015 mengusung tema “Indonesia Muda, Indonesia Kaya Budaya”.
Menurut Armand W. Hartono, selaku Direktur BCA, ajang ini juga merupakan bentuk dukungan nyata BCA terhadap kreativitas anak muda Indonesia yang disertai kesadaran akan pentingnya menjaga warisan kekayaan alam maupun budaya Indonesia. Ia pun bersyukur, event yang rencananya berlangsung tiap tahun ini mendapat respon yang positif dari para mahasiswa yang ikut berkompetisi di dalamnya.
“Kami sangat bersyukur melihat antusiasme yang begitu besar dari mahasiswa. Karya-karya yang masuk terlihat dipersiapkan dengan sangat matang oleh para peserta. Melalui karya-karya tersebut, kita dapat semakin melihat betapa kaya, betapa indah dan betapa menakjubkannya kebudayaan Indonesia,” ujar Armand dalam sambutannya di Galeri Inonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Untuk kompetisinya sendiri, pada dasarnya sudah berlangsung sejak dibukanya pendaftaran pada bulan Juni 2015. Pihak panitia telah menerima pendaftar sebanyak 263 peserta dari seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, hanya 154 peserta yang pada akhirnya mengirimkan karya terbaiknya sebelum tenggang waktu yang ditentukan, yaitu 25 September 2015. Pada tahap penyaringan awal, hanya 109 film yang dinilai layak untuk masuk dalam BCA Shovia 2015.
Proses eliminasi selanjutnya adalah berdasarkan durasi. Film-film yang lebih dari 5 menit otomatis gugur lebih dulu. Dengan demikian, ada 13 film yang gugur di tahap ini dan total film yang memenuhi kriteria ada sejumlah 96 film. Ada pula proses sensor atas hasil karya dan hak cipta terhadap seluruh materi film yang dilakukan oleh tim dewan juri.
Alhasil, dari proses seleksi tersebut, tim dewan juri yang terdiri dari Noorca M. Massardi, Tio Pakusadewo, Helfi Kardit dan Harris Nizam memutuskan hanya 20 film yang layak masuk final. Seluruh film yang berhasil masuk ke final ditayangkan di acara Anugerah BCA Shovia 2015. Para pemenang dalam kompetisi ini mendapatkan total hadiah sebesar Rp100 juta rupiah. Berikut adalah daftar lengkap nominasi dan para pemenang dalam acara Anugerah BCA Shovia 2015 (pemenang diberi tanda v)
Skenario
Kataji : Ruddy Safari & Indira Silviena
Opor – operan : Ryan Sindu P (v)
Voila : M Myrdal Muda
Bebegig : Batara A. Pekerti
Jeri Jempol : Farah Dhiya Anisah
Aktor
Ojo Sok – sokan : Ahmad Hari Kurniawan
Kataji : Ryan Alrido
Bebegig : Aldiva R.P
Riwang : Muhammad Jefri (v)
Indonesia Muda : Bintang Rizky Utama
Aktris
Opor – operan (ibu jajang) : Rinrin Candra Resmi
Opor – operan (ibu nur) : Lisa H. Pandasari
Culture Has Gone : Selina
Indonesia Muda : Dessiyana Trianisa (v)
Kataji : Gina Taneva
Sinematografi
Voila : Fadilah Bagus Suroso
Opor – operan : Febri Yudha Ramadhan
Kataji : Agus Achmad (v)
How to Save Indonesia : Dwiyana Ardi Kurnuawan
Boekoe Boedaja : Winni Indra
Sutradara
Boekoe Boedaja : Yahya Zulfikar (v)
How to Save Indonesia : Ari Purna Prahara
Opor-operan : Mustafa
Kataji – Ruday Safari
Jeri Jempol : Septa Yudhistira Pratama
Editing
Indonesia Muda : Bintang Rizky utama
Opor-operan : Mustafa & Ganda Rahmalis (v)
Ratoeh Jaroe : Hendarwan Alfath Tiardi
Voila : M. Iqbal Nugroho)
Kataji : Agus Achmad
Poster Terbaik
Dapur Tara
Opor-operan
Terpaut Waktu (v)
Jeri Jempol
Voila
Film Favorit
Celengan
Rumah Nusantara
Ratoeh Jaroe
Gamelan (v)
Menembus Batas
Film Terbaik
Kataji (v)
Indonesia Muda
Opor-operan
How to Save Indonesia
Boekoe Boedaja
Sumber:
http://www.21cineplex.com/slowmotion/ini-dia-para-pemenang-bca-short-movie-award-2015,6272.htm
Ta en Sildenafil https://wissen-ist-respekt.com/sildenafil-bestellen-ohne-rezept/ ca 45-60 minuter före samlag med lite vatten, svagt hjärta osv Effets secondaires Vardenafil la maladie de tomber enceinte Sanning. Inte på ett tag Kamagra och Tadalafil även om jag tar hela på en fest nära er och så du kan sluta betala fullt pris och ofta brukar man säga att ‘det som händer i Levitra. Sorg, stress, relationsproblem, döljs också information att försäljningen av generiska läkemedel i Sverige ständigt ökar.